Senin, 22 Februari 2010

Eksotik Banggai Kepulauan



Kabupaten Banggai kepulauan memiliki pulau-pulau sedang dan kecil antara lain Pulau Peleng, Pulau Banggai, Pulau Bangkurung, Pulau Salue Besar, Pulau Labobo dan 116 pulau-pulau kecil lainnya. Kepulauan ini merupakan kawasan yang sangat bagus untuk melakukan berbagai kegiatan air seperti berenang dan menyelam. Di kawasan perairan ini wisatawan mungkin dapat melihat dugong atau sapi laut dan bahkan ikan paus.

Walaupun panoramanya sangat bagus namun fasilitas akomodasi di pulau ini masih sangat terbatas tetapi wisatawan masih dapat menginap di rumah-rumah milik penduduk setelah sebelumnya meminta ijin kepada kepala desa setempat. Wisatawan dapat menyewa perahu motor yang dapat ditemui di setiap desa jika ingin mengelilingi kawasan kepulauan ini.

Banggai Kepulauan termasuk dalam kawasan wilayah yang memiliki keunikan tersendiri. Wilayah ini terdiri dari pulau besar, pulau kecil, pegunungan dan perbukitan. Di pedalaman tersebar beraneka ragam flora dan fauna, pesisir pantai kaya akan keanekaragaman ekosistem laut, seperti hutan bakau, padang , tipe-tipe serta biota laut lainnya.

Untuk wisata pantai dan bawah laut maka Pulau Mekelu (Pulau Tikus ), Pulau Lasampung Delopo, Kembongan, merupakan tempat yang di kelilingi pasir putih dan terumbu karang. Keindahan bawah laut Tolobundu di pulau Lo. Bangkurung. Wilayah ini terdiri dari pulau-pulau kecil, tersebar terumbu infsourlamwaessii pteanrgiwahisata nusantara 561 karang, ikan hias dan pasir putih banyak terdapat dipulau ini.

Pulau Kembongan merupakan objek wisata pantai. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu diving, snorkelling, Pulau Sampu-sampuan adalah sebuah pulau kecil yang hanya berukuran 2 kilometer dan untuk mencapainya harus menggunakan perahu motor selama empat jam perjalanan. Pulau ini memiliki pasir putih dan pantainya bergoa-goa. Keindahan bawah lautnya sangat menakjubkan karena memiliki berbagai jenis ikan hias yang unik.

Di Banggai kepulauan ini juga dapat dikunjungi Keraton Raja Banggai peninggalan Raja Banggai yang kondisinya masih terpelihara baik. Obyek wisata budaya ini sekitar 72 kilometer dari Luwuk. Di dalamnya terdapat keris kerajaan, payung kerajaan, alat musik kulintang dan pakaian kebesaran raja lainnya.

Kerajaan Banggai diperkirakan berdiri pada abad ke 13 tahun Saka 1478 atau tahun 1365 Masehi. Kerajaan ini berada di bawah pengaruh Kesultanan Ternate di Maluku Utara. Bentuk bangunan keratonnya seperti yang ada di Tidore dan Ternate karena hubungan historis.

Kerajaan Banggai dikenal sebagai kerajaan paling demokratis di dunia karena tidak mengenal putra mahkota atau ahli waris karena siapapun bisa diangkat sebagai raja atas keputusan Basalo Sangkep yang berfungsi sebagai Majelis Permusyawaratan Rakyat atau wakil rakyat. Banggai juga memiliki bendera berwarna putih bersudun 13 yang merupakan warisan rumpun keramat Paisutobui.

Makam Raja Mandapar menjadi salah satu tujuan wisata di kelurahan Lompio, kota Banggai. Makam yang hanya terbuat dari timbunan batu-batuan terkesan sangat sederhana tetapi banyak dikunjungi wisatawan. Dia adalah sosok yang menyatukan wilayah Banggai Keplauan dan Banggai Darat. Raja ini dimakamkan tahun 1625 atau 25 tahun setelah memerintah.

Di Kota Banggai ada tiga rumah keramat yaitu rumah keramat Bobolau, rumah keramat Kokini dan rumah keramat Putal. Salah satunya terletak di Kelurahan Lompio. Di rumah keramat ini terdapat sebuah keni atau bejana yang diyakini sebagai tempat tinggal Putri Saleh Butu Bulugaus. Putri ini dalam waktu tertentu keluar dari kendi dan menampakkan diri pada orang-orang di sekitarnya.

Konon Putri Bulugaus adalah putri seorang raja Banggai dan mempunyai saudara laki-laki bernama Abu Gasim. Namun dalam keseharian keduanya sering sekali bertengkar. Putri akhirnya wafat dan dimakamkan di rumah keramat itu dan Abu Gasim dimakamkan di rumah keramat di Kelurahan Dodung.
Pantai Lambangan Pauno merupakan obyek wisata lainnya di kota Banggai.

Tempat pemandian pinggir pantai ini di Desa Kendek sekitar 10 km dari Banggai. Pasir putih, batu karang, tebing terjal dan pohon ketapang yang memagari pantai memperindah pantai.

Kabupaten Banggai daratan juga memiliki obyek pantai yaitu Pantai Kilo Lima yang ramai dikunjungi masyarakat kota Luwuk karena letaknya dekat pusat kota. Deretan kios, kafe dan warung makan memenuhi pinggir pantai. Kegiatan olahraga pantai seperti berenang, ski air atau berselancar Suaka margasatwa Salodik terletak 27 km dari kota Luwuk. Untuk mencapai cagar alam ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat selama40 menit.

Daya tarik utamanya adalah air terjun bersusun-susun yang berada di ketinggian 600 meter dari atas permukaan laut. Karena alamnya yang indah, jaman kolonial dulu Belanda membuat pesanggrahan yang masih dapat dijumpai sampai sekarang. ***


Sumber :
http://ochansangadji.blogspot.com/2008/06/eksotik-banggai-kepulauan.html
23 Juni 2008

Sumber Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3MKK_GT4-3gSFejyj8kaZRQGelrs7rKVF9cJIBNFLUadT00jY2EwPuO3fZs69X5Z8yr2gQqAhCIuaOtg8xm-aTz99KK68jmPy5XLKCPCSzAExor9gwA8llke_XvtuXb26Js2-bXi4kW-d/s400/banggai+kepulauan.JPG
http://www.palu.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/07/bangkep.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar